Selasa, 29 Mei 2012

Nabi Muhammad Nabi Umat hindu



Seorang professor bahasa dari ALAHABAD UNIVERSITY INDIA dalam salah satu buku terakhirnya berjudul "KALKY AUTAR" (Petunjuk Yang Maha Agung) yang baru diterbitkan memuat sebuah pernyataan yang sangat mengagetkan kalangan intelektual Hindu.
Sang professor secara terbuka dan dengan alasan-alasan ilmiah, mengajak para penganut Hindu untuk segera memeluk agama Islam dan sekaligus mengimani risalah yang dibawa oleh Rasulullah saw, karena menurutnya, sebenarnya Muhammad Rasulullah saw adalah sosok yang dinanti-nantikan sebagai sosok pembaharu spiritual.
Prof. WAID BARKASH (penulis buku) yang masih berstatus pendeta besar kaum Brahmana mengatakan bahwa ia telah menyerahkan hasil kajiannya kepada delapan pendeta besar kaum Hindu dan mereka semuanya menyetujui kesimpulan dan ajakan yang telah dinyatakan di dalam buku. Semua kriteria yang disebutkan dalam buku suci kaum Hindu (Wedha) tentang ciri-ciri "KALKY AUTAR" sama persis dengan ciri-ciri yang dimiliki oleh Rasulullah Saw.
Dalam ajaran Hindu disebutkan mengenai ciri KALKY AUTAR diantaranya, bahwa dia akan dilahirkan di jazirah, bapaknya bernama SYANUYIHKAT dan ibunya bernama SUMANEB. Dalam bahasa sansekerta kata SYANUYIHKAT adalah paduan dua kata yaitu SYANU artinya ALLAH sedangkan YAHKAT artinya anak laki atau hamba yang dalam bahasa Arab disebut ABDUN.
Dengan demikian kata SYANUYIHKAT artinya "ABDULLAH". Demikian juga kata SUMANEB yang dalam bahasa sansekerta artinya AMANA atau AMAAN yang terjemahan bahasa Arabnya "AMINAH". Sementara semua orang tahu bahwa nama bapak Rasulullah Saw adalah ABDULLAH dan nama ibunya MINAH.
Dalam kitab Wedha juga disebutkan bahwa Tuhan akan mengirim utusan-Nya kedalam sebiuah goa untuk mengajarkan KALKY AUTAR (Petunjuk Yang Maha Agung). Cerita yang disebut dalam kitab Wedha ini mengingatkan akan kejadian di Gua Hira saat Rasulullah didatangi malaikat Jibril untuk mengajarkan kepadanya wahyu tentang Islam.
Bukti lain yang dikemukakan oleh Prof Barkash bahwa kitab Wedha juga menceritakan bahwa Tuhan akan memberikan Kalky Autar seekor kuda yang larinya sangat cepat yang membawa kalky Autar mengelilingi tujuh lapis langit. Ini merupakan isyarat langsung kejadian Isra' Mi'raj dimana Rasullah mengendarai Buroq
Dikutip buletin Aktualita Dunia Islam no 58/II Pekan III/februari 1998
Share this post:

Bookmark and Share


Senin, 28 Mei 2012

Manfaat Tidur Ala Rasulullah SAW


Tidur ala Rosululloh dengan  posisi miring kekanan yaitu kuping, pipi, tangan, kaki sebelah kanan berada dibawah. Wajah dan badan bagian depan dihadapkan ke kiblat. Tidur dengan posisi seperti ini adalah posisi tidur yag dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Berbagai Manfaat Tidur Ala Rasulullah SAW
Berbagai manfaat bisa didapat dari posisi tidur ala Rasulullah SAW ini, antara lain:
1.  Mendapatkan pahala, sebab mengikuti sunah Rasulullah SAW.
2.  Tidak cepat lapar.
Ketika tidur miring kekanan seperti tidur ala Rasulullah SAW, lambung yang berada di sebelah kiri akan menggantung (nggandul-bhs jawa). Lambung yang berada dalam posisi seperti ini akan menghentikan kerja  mesin giling pada lambung sehingga bahan yang digiling akan awet dan saraf lapar tidak bangun/muncul. Sebaliknya jika tidur miring kekiri, lambung akan tertindih menimbulkan reaksi mesin giling pada lambung terus bekerja sehingga bahan gilingan tersebut akan ludes dan ampasnya menungggu untuk segera berjumpa teman-teman di kakus. Bangun tidur perut terasa lapar dan ingin buang hajat. Kebanyakan orang-orang yang doyan makan bergerak refleks memegang perut ketika lapar. Kenapa ? Raja-raja romawi kuno membiasakan diri mereka tidur miring kekiri agar perut mereka cepat lapar dan mereka senang mengadakan pesta jamuan makan. Islam mengajarkan lewat Rasulullah SAW agar menyidikitkan makan sebab asal mula penyakit,  menurut beliau sumbernya adalah lambung dan lambung adalah wadah makanan berarti pola makan yang harus dijaga jika ingin tetap sehat dan tidak penyakitan. Dengan tidur meniru tidur ala Rasulullah SAW,  kesehatan akan terjaga dan itu merupakan salah satu cara untuk mengurangi makan.

3.  Meredam amarah.
Jika anda ingin meredam marah tidurlah dengan posis tidur ala Rasulullah SAW. Tidur dengan posisi tidur ala Rasulullah SAW adalah posisi mayat dikubur. Posisi ini akan mengingatkan anda kepada  kematian. Ketika anda ingat mati, degup jantung yang tadinya kencang karena nafsu amarah perlahan akan mengendur sebab nafsu amarah kalah posisi dengan akal di beranda hati. Saraf adalah komandan penggerak anggota tubuh. Akal adalah kurir hati sekaligus bos/atasan saraf yang memicu pergerakan anggota tubuh. Perasaan pasrah pada hati memilih akal dan untuk sementara mengenyampingkan nafsu. Hati menciptakan kode “slow” di akal. Oleh akal kode tersebut disampaikan ke saraf berupa mandat. Saraf menerima perintah ‘slow’ dari bos dan dilanjutkan ke jantung. Sebagai anggota, jantung melaksanakan perintah komandan untuk bergerak pelan. Perlahan degup jantung berkurang ritme pergerakannya dan berjalan normal. Darah menjadi pelan jalannya dan tidak memaksa pembuluh lagi untuk jalur cepat. Anda normal kembali. Tidurlah dengan posisi ini dan jangan lupa berdoa semoga Tuhan memberi pencerahan dalam tidur anda berupa mimpi yang benar untuk menyelesaikan permasalahan anda.

4. Meningkatkan daya kerja otak dan konsentrasi.
Tidur ala Rasulullah SAW bisa meningkatkan kerja otak dan konsentrasi. Jika anda membiasakan diri tidur dengan posisi yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW maka ketika anda terbangun dari tidur anda akan merasa segar dan pikiran anda jernih. Dalam keadaan terjaga, anda akan merasa lebih mudah untuk berkonsentrasi.

5. Terhindar dari mimpi buruk.
Ketika kita tidur dengan posisi tidur ala Rasulullah SAW seluruh anggota tubuh kita menghadap kiblat. Dengan posisi ini maka ruh kita kembali kepada Allah SWT dan jasad halus kita berkumpul dengan orang-orang solih. Manusia dalam dzatnya dibagi menjadi tiga : ruh, jasad halus dan jasad kasar. Ketika manusia tidur , ruh kembali kepada Tuhan, jasad halus mengembara dan jasad kasar tinggal di bumi. Ruh yang kembali kepada Tuhan bisa saja dikembalikan atau ditahan sampai ajal/waktu yang telah ditentukan. Ketika ruh dikembalikan ke jasad kasar, jasad halus mengikuti ruh masuk kedalam jasad kasar tersebut maka manusia itu bangun dan ketika ruh ditahan, manusia itu mati dan jasad halus mengembara untuk beberapa waktu untuk kemudian kembali kepada Tuhan. Oleh karaena itu kita sering mendengar ada orang yang tidur namun tidak bangun selamanya, kenapa….? Baik atau buruknya mimpi seseorang tergantung dimana berkumpulnya jasad halus ketika manusia itu tidur. Kita pernah mendengar orang yang menceritakan mimpinya bahwa dia bermimpi dikejar anjing, pembunuh, setan kuntilanak, bertemu wajah-wajah yang menyeramkan, terseret arus air yang deras, terbang diatas atap rumah, bertemu dengan orang yang sudah mati bahkan mengetahui hal-hal yang belum terjadi. Mengapa bisa seperti itu ? Jawabannya adalah mimpi itu tergantung dimana perginya jasad halus didalam pengembaraannya dan dimana dia berkumpul ketika manusia tidur. Oleh sebab itu kita dianjurkan untuk berdoa memohon keselamatan kepada Tuhan ketika tidur bahkan memohon agar ruh kita dijaga dari hal-hal yng tidak baik. Ketika kita tidur dalam posisi badan menghadap arah kiblat maka jasad halus kita akan menuju kiblat tersebut dan dia akan berkumpul dengan para nabi, kekasih-kekasih Allah dan orang-orang salih baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada. Bahkan jika beruntung  jasad halus naik ke langit ke alam malakut (alam malaikat). Disana jasad halus bisa mengetahui ketentuan-ketentuan atas manusia yang belum terjadi berupa pengkabaran ataupun kejadian yang digambarkan dengan symbol-simbol bahasa jasad halus yang orang menyebutnya bahasa mimipi. Oleh karena itu kita juga pernah mendengar atau mendapati bahkan mengalami sendiri suatu kejadian yang terjadi hari ini tetapi kita merasa pernah mengalaminya atau bertemu seseorang yang belum kita kenal tetapi kita merasa pernah bertemu dengan orang  itu sebelumnya atau kita sudah mengetahui apa yang akan terjadi esok hari dengan diri kita atau si anu, si anu…..dsb. Inilah istimewanya jasad halus ketika tidur oleh sebab itu lindungilah ia dengan doa-doa sehingga ia terjaga dari gangguan makhluk yang tidak menyenangkan dan kumpulkan ia dengan orang-orang solih dengan cara hadapkan ia ke arah kiblat ketika tidur, arah yang semestinya ia tuju sebab kita tidak /belum bisa menguasai jasad halus ini. Berbeda dengan para nabi atau kekasih-kekasih Tuhan yang mana ruh dan jasad halus mereka selalu berkumpul di teras Rahmat dan Kemuliyaan Alloh SWT.

6. Mencegah tidur mendengkur.
Jika anda termasuk orang yang tidur mendengkur cobalah tidur dengan posisi tidur ala Rasulullah SAW niscaya dengkuran anda yang sangat mengganggu itu akan berhenti dan anda akan lebih disukai dan dicintai  oleh istri dan anak-anak anda sebab suara yang tidak bernada dan berirama yang setiap malam kuping mereka mengkonsumsinya kini telah tiada dan mereka bisa bernafas lega dalam tidur mereka…he…he…he….
Semoga paparan tentang tidur ala RAsulullah SAW ini bermanfaat. Wallahu a’lam
Share this post:

Bookmark and Share


Sabtu, 26 Mei 2012

KEAJAIBAN AL QURAN


A. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya.
* Al-hayah (hidup) dan al-mawt (mati), masing-masing sebanyak 145 kali;
* Al-naf’ (manfaat) dan al-madharrah (mudarat), masing-masing sebanyak 50 kali;
* Al-har (panas) dan al-bard (dingin), masing-masing 4 kali;
* Al-shalihat (kebajikan) dan al-sayyi’at (keburukan), masing-masing 167 kali;
* Al-Thumaninah (kelapangan/ketenangan) dan al-dhiq (kesempitan/kekesalan), masing-masing 13 kali;
* Al-rahbah (cemas/takut) dan al-raghbah (harap/ingin), masing-masing 8 kali;
* Al-kufr (kekufuran) dan al-iman (iman) dalam bentuk definite, masing-masing 17 kali;
* Kufr (kekufuran) dan iman (iman) dalam bentuk indifinite, masing-masing 8 kali;
* Al-shayf (musim panas) dan al-syita’ (musim dingin), masing-masing 1 kali.
B. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnya/makna yang dikandungnya.
* Al-harts dan al-zira’ah (membajak/bertani), masing-masing 14 kali;
* Al-’ushb dan al-dhurur (membanggakan diri/angkuh), masing-masing 27 kali;
* Al-dhallun dan al-mawta (orang sesat/mati [jiwanya]), masing-masing 17 kali;
* Al-Qur’an, al-wahyu dan Al-Islam (Al-Quran, wahyu dan Islam), masing-masing 70 kali;
* Al-aql dan al-nur (akal dan cahaya), masing-masing 49 kali;
* Al-jahr dan al-’alaniyah (nyata), masing-masing 16 kali.
C. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya.
* Al-infaq (infak) dengan al-ridha (kerelaan), masing-masing 73 kali;
* Al-bukhl (kekikiran) dengan al-hasarah (penyesalan), masing-masing 12 kali;
* Al-kafirun (orang-orang kafir) dengan al-nar/al-ahraq (neraka/ pembakaran), masing-masing 154 kali;
* Al-zakah (zakat/penyucian) dengan al-barakat (kebajikan yang banyak), masing-masing 32 kali;
* Al-fahisyah (kekejian) dengan al-ghadhb (murka), masing-masing 26 kali.
D. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya.
* Al-israf (pemborosan) dengan al-sur’ah (ketergesa-gesaan), masing-masing 23 kali;
* Al-maw’izhah (nasihat/petuah) dengan al-lisan (lidah), masing-masing 25 kali;
* Al-asra (tawanan) dengan al-harb (perang), masing-masing 6 kali;
* Al-salam (kedamaian) dengan al-thayyibat (kebajikan), masing-masing 60 kali.
E. Keseimbangan-keseimbangan khusus.
(1) Kata yawm (hari) dalam bentuk tunggal sejumlah 365 kali, sebanyak hari-hari dalam setahun. Sedangkan kata hari yang menunjuk kepada bentuk plural (ayyam) atau dua (yawmayni), jumlah keseluruhannya hanya 30, sama dengan jumlah hari dalam sebulan. Disisi lain, kata yang berarti “bulan” (syahr) hanya terdapat 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam setahun.
(2) Al-Quran menjelaskan bahwa langit ada “tujuh”. Penjelasan ini diulanginya sebanyak 7 kali pula, yakni dalam ayat-ayat Al-Baqarah 29, Al-Isra’ 44, Al-Mu’minun 86, Fushshilat 12, Al-Thalaq 12, Al-Mulk 3, dan Nuh 15. Selain itu, penjelasannya tentang terciptanya langit dan bumi dalam enam hari dinyatakan pula dalam 7 ayat.
(3) Kata-kata yang menunjuk kepada utusan Tuhan, baik rasul (rasul), atau nabiyy (nabi), atau basyir (pembawa berita gembira), atau nadzir (pemberi peringatan), keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.
(4) Kata lautan (al bahar) disebutkan 32 kali sedangkan kata daratan (al bar) disebutkan 13 kali. Jika di jumlahkan perkataan yang berkaitan tentang “lautan” dan “daratan” adalah 45 perkataan. Seperti pengiraan berikut :
Lautan : 32/45 X 100% = 71.11111111%
Daratan : 13/45 X 100% = 28.88888888%
Kini telah kita ketahui persentase antara “Lautan” dan “Daratan” di dalam dunia ini sebagaimana yang di sebutkan di dalam kitab suci Al Quran.
(5) [Quran 3:59]
Sesungguhnya persamaan “Isa” di sisi Allah seperti persamaan “Adam”.
Kata “Isa” dan “Adam” sama-sama muncul 25 kali.
(6) [Quran 7:176]
Persamaan “anjing” dengan “kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami” adalah : bahwa “kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami” (al-qawmul-ladzi_na kadz-dabu_ bi a_ya_tina_) dipersamakan/ diibaratkan kelakuannya seperti seekor “anjing” (kalb). Jika kamu menghalaunya, ia menjulurkan lidahnya, atau jika kamu membiarkannya, ia menjulurkan lidahnya juga.
“Anjing” (kalb) tertulis 5 kali sebagaimana kata “Kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami” (al-qawmul-ladzi_na kadz-dabu_ bi a_ya_tina_) tertulis 5 kali juga.
(7) [Quran 29:41]
Persamaan “orang-orang yang mengambil untuk mereka wali-wali selain daripada Allah” (alladzi_nat-takhadzu_ mindu_nil-laahi), ialah seperti persamaan “laba-laba” (al-’ankabu_t). Laba-laba (al-’ankabu_t) tertulis 2 kali, “Orang-orang yang mengambil untuk mereka wali-wali selain daripada Allah” (alladzi_nat-takhadzu_ mindu_nil-laahi) tertulis 2 kali juga.
(8) [Quran 62:5]
Persamaan “orang-orang yang dibebankan dengan Taurat”,kemudian mereka tidak memikulnya adalah seperti persamaan “seekor keledai” yang memikul buku-buku yang tebal. “Keledai” (al-hima_r) dan “orang-orang yang dibebankan dengan taurat” (al-ladzi_na humilut-tawra_t) sama-sama muncul di ayat ini, yaitu hitungannya sama-sama satu kali muncul.



Share this post:

Bookmark and Share


Jumat, 25 Mei 2012

Jangan Terlalu Bersedih


Wahai saudaraku …
Mungkin saat ini kau dirundung duka
Tetapi seharusnya tidak membuat engkau berlarut lama
Wahai saudaraku …
Ingatlah, kondisi kita tidak selamanya harus dalam suka
Kadang akan merasakan duka
Suka dan duka akan terus berganti dalam hidup kita
Wahai saudaraku …
Takdir Allah itu begitu baik
Jika kita pandang dari satu sisi mungkin terasa tidak enak
Namun coba kita pandang dari sisi lain, Allah punya maksud lain yang terbaik
Wahai saudaraku …
Bukankah Nabimu –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,
مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلاَ وَصَبٍ وَلاَ هَمٍّ وَلاَ حُزْنٍ وَلاَ أَذًى وَلاَ غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا ، إِلاَّ كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ
Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu keletihan dan penyakit (yang terus menimpa), kehawatiran dan kesedihan, dan tidak juga gangguan dan kesusahan bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya.
Perhatikanlah bagaimana janji Rabbmu
Dosa-dosamu akan berguguran satu demi satu
Jadi tidak perlu bersedih …
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Alam Nasyroh: 5)
Di balik kesulitan ada kemudahan yang begitu banyak
Karena satu kesulitan mustahil mengalahkan dua kemudahan
Jadi tidak perlu bersedih …
وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ
Sesungguhnya pertolongan akan datang bersama kesabaran
Jalan keluar begitu dekat bagi orang yang bertakwa
Pertolongan mudah datang jika seseorang bersabar
Jadi tidak perlu bersedih …
Jagalah hati, lisan dan anggota badan dari berkeluh kesah
Ridholah dengan takdir ilahi
Jadikan sabar sebagai jalan meraih pertolongan.
Musibah semakin mendewasakan diri
Musibah semakin meninggikan derajat di sisi Allah
Musibah semakin menguji iman seseorang
Moga Allah menjadikan badai cepat berlalu
Moga Allah menjadikan diri kita menjadi orang yang bersabar
Moga Allah membalas orang yang bersabar dengan JANNAH
Riyadh KSA, 17 Muharram 1432 (23rd Des 2010)
Share this post:

Bookmark and Share